KEBUDAYAAN TURKI USTMANI
PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN MASA TURKI UTSMANI
EVI AULIA PRASETYA YUDI
Email: eviauliapy@gmail.com
Email: eviauliapy@gmail.com
UNIVERSITAS NEGERI MALANG JALAN SEMARANG NO.05 MALANG
Abstrak:
Satu diantara beberapa sejarah
peradaban Islam yang cukup menarik untuk bahan kajian ilmiah, yaitu masa
pertengahan khususnya pada abad ke-17, karena pada abad tersebut terdapat tiga
kerajaan besar, yaitu Kerajaan Syafawi di Persia, Kerajaan Mughal di India, dan
Kerajaan Utsmani di Turki. Kerajaan Utsmani, disamping yang pertama berdiri, juga yang mempunyai
kebudayaan terbesar dan paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya.
Kata-kata
kunci: peradaban islam, kebudayaan, turki utsmani.
Abstract: One of the few historical
civilizations of Islam which is quite interesting for the material of
scientific studies, namely the mid-century especially in the 17th century,
because in that century there are three major kingdoms, namely the Shiafawi
Kingdom in Persia, Mughal Kingdom in India, and the Ottoman Empire in Turkey.
The Ottoman Empire, in addition to the first standing, also has the greatest
and longest surviving culture of the two other kingdoms.
Keywords: Islamic civilization, culture, utish turkey.
Keywords: Islamic civilization, culture, utish turkey.
Kerajaan
Utsmaniyah awal mulanya merupakan sebuah suku yang nomaden, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kebudayaan Utsmaniyah tidak dipengaruhi dan didominasi
oleh satu kebudayaan saja, melainkan hasil perpaduan antara budaya Persia,
Bizantium, dan Arab. Puncak dari perkembangan peradaban Utsmani tatkala
berhasil menaklukkan Constantinopel di kota ini. (Nizar, 2008,
hal. 201)
Sumber
kebudayaan Turki Utsmani
Sejatinya
kebudayaan Turki Utsmani terbentuk dari bermacam-macam kebudayaan tergantung
dari aspek kebudayaannya sendiri. Misalnya kondisi alam Asia Tengah yang banyak
dipenuhi gurun dan juga tandahnya yang cenderung tandus dan kering sangat susah
untuk ditanami. Hal inilah yang kemudian membuat kepribadian bangsa Turki
Utsmani mempunyai semangat jang tinggi dan juga memiliki kegemaran bergaul
dengan bangsa asing, ini dikarenakan kebanyakan dari mereka bermata pencaharian
sebagai pedagang.
Dalam bidang kemiliteran bangsa
Turki Utsmani lebih berkiblat pada kebudayaan bangsa Byzantium yang dikenal
dengan sistem militernya yang kuat hal ini dikarenakan bangsa Byzantium yang
terkenal memiliki asset ekonomi dan khas yang berlimpah ini sering menggunakan
jasa tenaga dari luar bangsa mereka.
Sedangkan untuk pembelajaran
etika dan agama, bangsa Turki Utsmani berkiblat pada kebudayaan Persia dan juga
Bangsa Arab (Noor, 2014: 203). Tapi tentu saja bangsa Turki Utsmani tidak serta
merta mengambil begitu saja kebudayaan mereka tetapi menyesuaikan dengan
keadaannya juga. Hal inilah yang membuat beberapa kebudayaan mereka walaupun
berkiblat dari budaya bangsa lain tetapi dalam beberapa aspek berbeda.
Bentuk
Kekuasaan
Bentuk kekuasaan Turki Utsmani
adalah kesultanan yang mutlak dan diktator. Hal ini dilihat dari awal pemerintahan
seorang sultan sering terjadi pertumpahan darah kepada saudara-saudaranya, hal
ini sudah dianggap sebagai tradisi sebagai bentuk untuk meminimalisir
pemberontakan nantinya (Noor, 2014: 204)
Dalam pelaksanaannya sultan
dibantu oleh Perdana Menteri, Gubernur dan Bupati. Sedangkan dalam pemilihannya
pembantu sultan ini dipilih karena memberikan hadiah besar kepada pejabat
diatasnya. Selain itu ada juga Pejabat Tinggi Negara Non-Turki yang ditunjuk
untuk menduduki wilayah imperium Turki. Mereka biasanya berasal dari bangsa
Eropa yang terlebih dulu harus masuk islam sebagai syarat pengangkatannya.
Dinas
Ketentaraan
Menurut Noor dalam bukunya
Sejarah Timur Tengah (2014: 207) mengatakan bahwa penguasa Turki cenderung
mengabil orang-orang Kristen yang telah berpengalaman dan telah terbiasa dengan
organisasi semacam ini. Anak-anak dari orang Kristen tersebut dididik dengan
keras kemudian diarahkan untuk masuk kedalam Islam. Hal inilah yang membuat
kemiliteran Turki Utsmani sangat tangguh.
Seni
Arsitektur
Pada umumnya seni arsitektur
bangsa Turki Utsmani hanyalah berkisar masjid, sekolah agama, asrama dan surau.
Contohnya seperti Masjid Raya Shopia, Masjid Abu Ayub Al Anshori, dan Masjid
Bayazid.
DAFTAR RUJUKAN
Nizar, S. (2008). Sejarah Pendidikan Islam:
Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia.
Jakarta : Penerbit Media Group.
Noor, Y. (2014). Sejarah Timur Tengah (Asia Barat Daya).
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Komentar
Posting Komentar
eviauliapy@gmail.com